Sunday, July 4, 2010

Perihal DAJJAL, YA'JUJ MA'JUJ dan AKHIR ZAMAN (bab 3)



3. DAJJAL ADALAH IDENTIK (SAMA) DENGAN YA'JUJ WA-MA'JUJ



Segera setelah Al-Qur'an menerangkan pertempuran satu sama lain antara Ya'juj wa-Ma'juj, ayat 102 menerangkan persoalan Dajjal. "Apakah orang-orang kafir mengira bahwa mereka dapat mengambil hamba-hamba-Ku sebagai pelindung di luar Aku?" (18:102). Ini menunjukkan bahwa Al-Qur'an mempersamakan Dajjal dengan Ya'juj wa-Ma'juj. Mereka diberi nama yang berlainan karena mempunyai dua fungsi yang berlainan. Adapun mengenai identitas Ya'juj wa-Ma'juj para mufassir tak sama pendapatnya. Ibnu Katsir berkata, bahwa Ya'juj wa-Ma'juj adalah keturunan Adam, dan pendapat ini dikuatkan oleh Hadits Bukhari dan Muslim. Menurut kitab Ruhul-Ma'ani, Ya'juj waMa'juj adalah dua kabilah keturunan Yafits bin Nuh, yang bangsa Turki adalah sebagian dari mereka; mereka disebut Turki, karena mereka turiku (ditinggalkan) di sebelah sananya tembok. Selain itu, menurut uraian Al-Qur'an, terang sekali bahwa mereka adalah sebangsa manusia, yang untuk menghalang-halangi serbuan mereka, terpaksa dibangun sebuah tembok. Adapun yang kedua, Ya'juj wa-Ma'juj diuraikan dalam Al-Qur'an sbb : "Sampai tatkala Ya'juj wa-Ma'juj dilepas, mereka akan mengalir dari tiap-tiap tempat tinggi" (20:96). Ternyata bahwa yang dimaksud dengan kalimat "mengalir dari tiap-tiap tempat yang tinggi" ialah bahwa mereka akan menguasai seluruh dunia. Menilik cara Al-Qur'an menerangkan Ya'juj wa-Ma'juj dalam dua tempat tersebut, terang sekali bahwa akan tiba saatnya Ya'juj wa-Ma'juj mengalahkan sekalian bangsa di dunia. Dan terang pula bahwa pada waktu Al-Qur'an diturunkan, Ya'juj wa-Ma'juj sudah ada, tetapi gerak-gerik mereka masih tetap terkekang sampai saat tertentu, yang sesudah itu, mereka akan terlepas untuk menguasai seluruh dunia.


bersambung...

Friday, July 2, 2010

Perihal DAJJAL, YA'JUJ MA'JUJ dan AKHIR ZAMAN (bab 2b)

Ya'juj wa-Ma'juj diuraikan dua kali dalam Al-Quran. Yang pertama diuraikan dalam surat al-Kahfi, sehubungan dengan uraian tentang gambaran Dajjal. Menjelang berakhirnya surat al-Kahfi, diuraikan tentang perjalanan Raja Dhul-Qarnain* ke berbagai jurusan untuk memperkuat tapal-batas kerajaannya. Ternyata bahwa menurut sejarah, raja ini ialah raja Persi yang bernama Darius I. Diterangkan dalam surat tersebut, bahwa perjalanan beliau yang pertama, berakhir di laut Hitam. "Sampai tatkala ia mencapai ujung yang paling Barat, ia menjumpai matahari terbenam dalam sumber yang berlumpur hitam." (18:86). Ternyata bahwa yang dimaksud sumber yang berlumpur hitam ialah Laut Hitam. Selanjutnya diuraikan dalam surat tersebut, kisah perjalanan beliau ke Timur "Sampai tatkala ia mencapai tempat terbitnya matahari, ia menjumpai matahari terbit di atas kaum yang tak Kami beri perlindungan dari (matahari) itu" (18:90). Selanjutnya diuraikan tentang perjalanan beliau ke Utara. "Sampai tatkala ia mencapai (suatu tempat) diantara dua bukit" (18:93).
Yang dimaksud dua bukit ialah pegunungan Armenia dan Azarbaijan. Dalam perjalanan ke Utara ini, raja Dhul-Qarnain berjumpa dengan suatu kaum yang berlainan bahasanya, artinya, mereka tak mengerti bahasa Persi. Kaum ini mengajukan permohonan kepada raja Dhul-Oarnain sbb: "Wahai Dhul-Qarnain! Sesungguhnya Ya'juj wa-Ma'juj itu membuat kerusakan di bumi. Bolehkah kami membayar upeti kepada engkau, dengan syarat sukalah engkau membangun sebuah rintangan antara kami dan mereka" (18:94).

Selanjutnya Al-Qur'an menerangkan, bahwa raja Dhul-Qarnain benar-benar membangun sebuah tembok** dan sehubungan dengan itu, Al-Qur'an menyebut-nyebut besi dan tembaga sebagai bahan untuk membangun pintu gerbang: "Berilah aku tumpukan besi, sampai tatkala (besi) itu memenuhi ruangan di antara dua bukit, ia berkata: 'Bawalah kemari cairan tembaga yang akan kutuangkan di atasnya' (18:96). Dalam ayat 97 diterangkan, bahwa tatkala tembok itu selesai, mereka (Ya'juj wa-Ma'juj) tak dapat menaiki itu, dan tak dapat pula melobangi itu. Dalam ayat 98, raja Dhul-Qarnain menerangkan, bahwa bagaimanapun kuatnya, tembok ini hanya akan berfaedah sampai jangka waktu tertentu, dan akhirnya tembok ini akan runtuh. Lalu kita akan dihadapkan kepada peristiwa yang lain. "Dan pada hari itu, Kami akan membiarkan sebagian mereka (Ya'juj wa-Ma'juj) bertempur melawan sebagian yang lain" (18:99). *[Kata Dhul-Qarnain makna aslinya "mempunyai dua tanduk", tetapi dapat berarti pula "orang yang memerintah dua generasi", atau, "orang yang memerintah dua kerajaan. Makna terakhir ini diberikan oleh musafir besar Ibnu Jarir. Dalam kitab perjanjian lama, Kitab Nabi Daniel, terdapat uraian tentang impian nabi Daniel, dimana ia melihat seekor domba bertanduk dua. Impian itu ditafsirkan dalam al-Kitab dengan kata-kata sebagai berikut:
"Adapun domba jantan, yang telah kau lihat dengan tanduk dua pucuk, yaitu raja Media dan Persi, (Daniel 8:20). Diantara raja Media dan Persi, yang paling cocok dengan gambaran Al-Quran, ialah raja Darius I (521-485 sebelum Kristus). Jewish Encyclopaedia menerangkan sbb : "Darius adalah negarawan yang ulung. Peperangan yang beliau lakukan hanyalah dimaksud untuk membulatkan tapal-batas kerajaannya, yaitu di Armenia, Kaukasus, India, sepanjang gurun Turania dan dataran tinggi Asia Tengah". Pendapat ini dikuatkan oleh Encyclopaedia Britannica sbb: "Tulisan yang diukir dalam batu menerangkan bahwa raja Darius adalah pemeluk agama Zaratustra yang setia. Tetapi beliau juga seorang negarawan yang besar. Pertempuran yang beliau lakukan, hanyalah untuk memperoleh tapal-batas alam yang kuat bagi kerajaannya, demikian pula untuk menaklukkan suku bangsa biadab di daerah perbatasan. Jadi, raja Darius menaklukkan bangsa biadab di pegunungan Pontic dan Armenia, dan meluaskan kerajaan Persia sampai Kaukasus"]. **[Rintangan atau tembok yang diuraikan disini ialah tembok yang termasyur di Derbent (atau Darband) yang terletak di pantai Laut Kaspi. Dalam kitab Marasidil - Ittila', kitab ilmu-bumi yang termasyur, terdapat uraian tentang hal itu. Demikian pula dalam kitabnya lbnu at-Faqih. Encyclopaedia Biblica menjelaskan tembok itu sbb :.Derbent atau Darband adalah sebuah kota kerajaan Persi di Kaukasus, termasuk propinsi Daghistan, di pantai Barat laut Kaspi... Di ujung sebelah Selatan, terletak Tembok Kaukasus yang menjulang ke laut, yang panjangnnya 50 mil, yang disebut Tembok Alexander...Tembok ini seluruhnya mempunyai ketinggian 29 kaki, dan tebal ± 10 kaki; dan dengan pintu gerbangnya yang dibuat dari besi, dan berpuluh-puluh menara-pengintai, merupakan pertahanan tapal-batas kerajaan Persi yang kuat].


bersambung...

Thursday, July 1, 2010

Perihal DAJJAL, YA'JUJ MA'JUJ dan AKHIR ZAMAN (bab 2a)

Bab 02. DAJJAL DAN YA'JUJ WA-MA'JUJ MENURUT AL-QUR'AN



Kata Dajjal tak tertera dalam Al-Qur'an, tetapi dalam Hadits sahih diterangkan, bahwa sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir dari surat al-Kahfi melindungi orang dari fitnahnya Dajjal, jadi menurut Hadits ini, Al-Quran memberi isyarat siapakah Dajjal itu. Mengenai hal ini diterangkan dalam Kitab Hadits yang amat sahih sebagai berikut: "Barang siapa hapal sepuluh ayat pertama Surat Al-Kahfi, ia akan selamat dari (fitnahnya) Dajjal." "Barang siapa membaca sepuluh ayat terakhir dari surat Al-Kahfi, ia akan selamat dari (fitnahnya) Dajjal." Boleh jadi, dalam menyebut sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir, itu yang dituju ialah seluruh surat Al-Kahfi yang melukiskan ancaman Nasrani yang beraspek dua, yang satu bersifat keagamaan, dan yang lain bersifat keduniaan. Bacalah sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir surat Al-Kahfi, anda akan melihat seterang-terangnya bahwa yang dibicarakan dalam dua tempat itu adalah ummat Nasrani. Mula-mula diuraikan aspek keagamaan, yang dalam waktu itu Nabi Muhammad dikatakan sebagai orang yang memberi peringatan umum kepada sekalian manusia (ayat 2), lalu dikatakan sebagai orang yang memberi peringatan khusus kepada ummat Nasrani (ayat 4), yaitu ummat yang berkata bahwa Allah memungut Anak laki-laki. Demikianlah bunyinya: "Segala puji kepunyaan Allah Yang menurunkan Kitab kepada hamba-Nya ..., ... agar ia memberi peringatan tentang siksaan yang dahsyat dari Dia... dan ia memperingatkan orang-orang yang berkata bahwa Allah memungut anak laki-laki." (18:1-4). Terang sekali bahwa yang dituju oleh ayat tersebut ialah ummat Nasrani, yang ajaran pokok agamanya ialah Tuhan mempunyai Anak laki-laki. Dalam sepuluh ayat terakhir surat Al- Kahfi diuraikan seterang-terangnya, bahwa ummat Nasrani mencapai hasil gemilang di lapangan duniawi. Demikianlah bunyinya : "Apakah orang-orang kafir mengira bahwa mereka dapat mengambil hamba-Ku sebagai pelindung selain Aku?... Katakan Apakah Kami beritahukan kepada kamu orang-orang yang paling rugi perbuatannya? (Yaitu) orang yang tersesat jalannya dalam kehidupan dunia, dan mereka mengira bahwa mereka adalah orang yang mempunyai keahlian dalam membuat barang-barang." (18: 102-104). Ini adalah gambaran tentang bangsa-bangsa Barat yang diramalkan dengan kata-kata yang jelas. Membuat barang adalah keahlian dan kebanggaan ummat Nasrani, dan ciri-khas inilah yang dituju oleh ayat tersebut. Mereka berlomba-lomba membuat barang-barang, dan mereka begitu sibuk datam urusan ini, sehingga penglihatan mereka akan nilai-nilai kehidupan yang tinggi, menjadi kabur sama sekali. Membuat barang-barang, sekali lagi membuat barang-barang, adalah satu-satunya tujuan hidup mereka di dunia. Jadi, sepuluh ayat pertama dan sepuluh ayat terakhir surat Al-Kahfi menerangkan dengan jelas bahayanya ajaran Kristen tentang Putra Allah, dan tentang kegiatan bangsa-bangsa Kristen di lapangan kebendaan, dan inilah yang dimaksud dengan fitnahnya Dajjal.


bersambung...

Wednesday, June 30, 2010

Perihal DAJJAL, YA'JUJ MA'JUJ dan AKHIR ZAMAN (bab1)



1. ARTI DAJJAL DAN YA'JUJ WA-MA'JUJ



Dajjal disebutkan berulang-ulang dalam Hadits, sedangkan Ya'juj wa-Ma'juj bukan saja disebutkan dalam Hadits, melainkan pula dalam Al-Qur'an. Dan kemunculannya yang kedua kalinya ini dihubungkan dengan turunnya Al-Masih. Kata Dajjal berasal dari kata dajala, artinya, menutupi (sesuatu). Kamus Lisanul-'Arab mengemukakan beberapa pendapat mengapa disebut Dajjal. Menurut suatu pendapat, ia disebut Dajjal karena ia adalah pembohong yang menutupi kebenaran dengan kepalsuan. Pendapat lainnya mengatakan, karena ia menutupi bumi dengan bilangannya yang besar. Pendapat ketiga mengatakan, karena ia menutupi manusia dengan kekafiran. Keempat, karena ia tersebar dan menutupi seluruh muka bumi.
Pendapat lain mengatakan, bahwa Dajjal itu bangsa yang menyebarkan barang dagangannya ke seluruh dunia, artinya, menutupi dunia dengan barang dagangannya. Ada juga pendapat yang mengatakan, bahwa ia dijuluki Dajjal karena mengatakan hal-hal yang bertentangan dengan hatinya, artinya, ia menutupi maksud yang sebenarnya dengan kata- kata palsu. Kata Ya'juj dan Ma juj berasal dari kata ajja atau ajij dalam wazan Yaf'ul; kata ajij artinya nyala api. Tetapi kata ajja berarti pula asra'a, maknanya berjalan cepat. Itulah makna yang tertera dalam kamus Lisanul-'Arab. Ya'juj wa-Ma'juj dapat pula diibaratkan sebagai api menyala dan air bergelombang, karena hebatnya gerakan.



bersambung...

Tuesday, June 29, 2010

Perihal DAJJAL, YA'JUJ MA'JUJ dan AKHIR ZAMAN

Aku jumpa artikel ni dari e-book dlm kom mak aku.. Abg aku yg dload e-book tu tp aku x tau source die dari mane.. So, utk post kali ni, aku akan bahagikan kpd beberapa siri.. Kepada pembaca2 sekalian, pendedahan ni benar2 membuka mata. So, stay tuned to this blog for a couple of weeks from now as I'm gonna post articles under this topic continuously (if I have free time, that is. lol.) part by part. The e-book I read consists of 38 pages. Aku pecah2kan so pembaca mungkin lg senang ingat kalo baca sikit2 berbanding baca sekaligus. E-book tu dlm bahasa Indonesia tapi senang jer nak paham pun.. So, here we go..

Peringatan: Apa yg aku bakal post bawah tajuk ni adalah bukan tulisan asal dari aku.. Aku just share utk kebaikan ramai.. Itu aje.. Credits to the original owner (x konfem lagi sape, nnti aku konpemkan) of this article..

Pengenalan...



DAJJAL DAN YA'JUJ WA-MA'JUJ

Sungguh menarik perhatian adanya persamaan kejadian yang terjadi di dunia sekarang ini. Di satu fihak, kita melihat adanya tekanan kekuasaan Eropa yang dilancarkan dengan rancangan yang teratur terhadap dunia Islam, dan usaha mereka yang keras untuk mengenyahkan Islam sama sekali, tetapi di lain fihak, kita menemukan sejumlah besar hadits Nabi yang meramalkan fitnah dan percobaan yang akan menimpa kaum Muslimin pada akhir zaman, ramalan yang hampir semuanya terpenuhi, berupa peristiwa yang menimpa dunia Islam sekarang ini. Lebih mengherankan lagi, karena ramalan itu diucapkan pada waktu Islam sedang dalam keadaan menang, dan seluruh dunia merasa gentar menghadapi pesatnya kemajuan Islam. Bukan rahasia lagi, bahwa kini sedang berlangsung pergolakan sengit antara Eropa dan Islam, khususnya antara kekuatan materiil melawan kekuatan spirituil. Kaum Kristen Eropa menganggap kekuatan Islam sebagai ancaman yang berbahaya bagi peradaban materiilnya, dan dengan dalih palsu ini mereka berusaha untuk manghancurkan Islam, agar mereka dapat "menyelamatkan" dunia dari pengaruh politik Islam. Mereka terang-terangan menyebut agama lain sebagai non-Kristen, tetapi terhadap agamar Islam mereka dangan tegas menyebutkan sebagai anti-Kristen. Sekalipun kaum missionaris Kristen aktif menyebarkan agama di segala penjuru dunia, tetapi tujuan mereka yang paling utama ialah ummat Islam. Ini adalah fakta yang tak boleh dipandang remeh oleh kaum Muslimin. Akan tetapi alangkah sedihnya bahwa kaum Muslimin sendiri terlibat dalam percekcokan intern mengenai masalah-masalah kecil, sehingga mereka tak sempat memikirkan persoalan yang lebih penting. Seandainya mereka menaruh perhatian sedikit saja terhadap pergolakan sengit yang sekarang sedang berlangsung antara kekuatan materiil dan kekuatan spirituil, niscaya mereka akan melihat dengan terang, bahwa mengamuknya Dajjal dan merajalelanya Ya'juj wa Ma'juj bukanlah dongengan kosong, melainkan gambaran tentang serbuan kaum materialis Eropa dengan agama Nasraninya pada zaman sekarang. Bagi tiap-tiap orang Islam wijib kiranya melupakan percekcokan di kalangan ummat Islam sendiri mengenai masalah-masalah kecil yang kurang penting, karena kemenangan dan hidup matinya Islam di dunia bergantung kepada hasil perlombaan antara dua agama ini (Islam dan Nasrani), bukan karena mengurusi perbedaan kecil yang tak akan mendatangkan keuntungan atau kerugian bagi kaum Muslimin sendiri.

Saturday, June 5, 2010

Wahai Wanita Solehah, Ini Pesanku

بسم الله الرحمن الرحيم

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وأصحابه ومن نصره ووالاه




Kelihatan ramai yang bergembira apabila diri bakal bergelar isteri. Kerana mereka mensyukuri nikmat ALLAH Subhanahu Wa Taalla atas kurniaan insan yang bergelar suami. Daripada status sendiri kini jiwa telah dimiliki. Mereka berasa bertuahnya diri berbanding sahabiah lain yang masih mencari.




Daripada Imam Ahmad dan Imam Muslim, daripada Umar r.a., Rasulullah Sallallahualaihi-Wasallam bersabda : “Bermula dunia ini ialah kesukaan dan keseronokan dan sebaik-baik kesukaan itu ialah wanita yang solehah.”




Dalam sebuah hadis daripada Rasulullah shallallahual aihi wasallam bersabda: “Mahukah kamu aku beritahu dari hal sebaik-baik barang yang perlu disimpan oleh seorang lelaki?” Iaitu isteri yang solehah. Jika suami melihat kepadanya dia akan gembira , jika suaminya menyuruh sesuatu dia akan taati dan jika suami tiada di rumah dia akan menjaga harta suaminya dan memelihara kehormatan dirinya.” (HR:Ibnu Majah)




Seorang Isteri yang solehah itu akan mengutamakan tanggungjawabnya sebagai isteri. Segala tindak tanduknya pasti disandarkan kepada keredhaan Allah. Pada dasarnya kewajipan isteri solehah itu ialah:




1. Mentaati suami yang soleh

Rumahtangga bahagia bukan ditunjangi oleh suami soleh, tetapi ia dipacu juga oleh isteri yang solehah. Perintah Allah dan Rasul akan menjadi autoriti disamping mencurahkan kesetiaan kepada suami yang soleh.




“Wanita yang solehah ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri (tidak berlaku curang serta memelihara rahsia dan harta suaminya ) di belakang suaminya, oleh kerana Allah telah memelihara mereka…”

[Surah An-Nisa’:34]




Isteri cerdik lagi solehah, di samping patuh kepada perintah Allah dan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, dia sentiasa menampakkan wajah manis dihadapan suami. Rahsia rumah tangga samada di dalam atau di luar rumah pasti dijaga rapi bagi menjaga aib suami.




Segala perintah suami pasti dituruti, asal sahaja baik arahannya. Segalanya dikerjakan dengan patuh kerana redha ALLAH Subhanahu Wa Taala. Bertambah kasih suami kepada si isteri, apabila isteri yang dinikahi baik budi.





Mulianya isteri diangkat juga dengan kelembutan bicaranya terhadap suami. Isteri tidak sesekali memberi perintah kepada suami, melainkan diucapkannya dengan nada mengharap suatu pertolongan sebagai simbol penghormatan. Manakala kepada suami, hak yang dimiliki bukan bererti memperhambakan isteri dalam urusan rumahtangga, tetapi ia dikongsi bersama.




Wanita yang bergelar isteri tidak pernah jatuh martabatnya dengan taat kepada suami. Ketaatan isteri solehah terhadap perintah suaminya hanya terletak kepada perkara yang tidak melanggar syarak. Isteri dibenarkan membantah arahan suami yang jelas melanggar syarak dan mendatangkan dosa.




2. Menguruskan rumahtangga




Isteri Muslimah diperintahkan oleh Allah agar sentiasa berada di rumah sebagai keutamaan. Tanpa keizinan suami, adalah haram buat siisteri untuk melangkah kaki sesukanya ke luar rumah.




Islam tidaklah kejam hingga dalam hal darurat, isteri tidak dibenarkan keluar rumah.Terlalu banyak hikmah terhadap suruhan agar isteri mengutamakan untuk tinggal di rumah dan memohon izin suami ketika mahu berpergian.




Dengan kelembutan sifat fitrah si isteri, anak-anak menjadi mudah dilentur. Hubungan ibu dan anak semenjak 9 bulan di dalam rahim, memungkinkan kelembutan didikan ibu disalurkan dengan berkesan terhadap anak.




Manakala, keizinan suami untuk isteri berpergian, memberi kemuliaan terhadap si isteri agar fitnah dapat dikekang tanpa ditemani mahram.

Peringatan! Mendidik anak, menghias, mengemas rumah bukanlah seratus peratus tanggungan isteri. Tugasan tersebut harus dibahagikan juga kepada suami sebagai keringanan buat si isteri.




3. Isteri Berhias




Umum mengetahui, menghias diri adalah fitrah wanita. Walaubagaimanapun, salah faham sering berlaku di kalangan para isteri. Sangkaan berhias di luar rumah (tabarujj) sebagai perkara biasa adalah satu kesalahan besar yang sering dilihat ringan.




Wahai para isteri di luar sana, jelaskan, untuk apa berhias di luar rumah? Untuk dilihat menarik oleh sesama wanita? Dilihat menarik oleh lelaki ajnabi agar dipuji? Mahu mengikut peredaran fesyen supaya diri dihargai? Mengapa pula penghargaan orang di luar sana lebih utama daripada insan bernama suami?




Keistimewaanmu wahai isteri, perhiasanmu khusus buat suami. Pujian kerana kecantikan aslimu wajib buat tatapan suami. Kerana suamimu, dirimu diangkat menjadi mulia. Andai dilihat secara kasar, pasti ramai yang menyangka apa ada pada pandangan seorang suami terhadap si isteri. Tetapi itulah bukti yang menunjukkan pengikitirafan Islam dalam mengangkat hak wanita bernama isteri.




Kemulian wanita pada perhiasannya hanya untuk seorang lelaki bergelar suami. Andai menjadi tatapan umum dan sentiasa mendapat puji itu adalah penghinaan kepada wanita. Disebabkan batasan dirinya adalah hak kepada suami, maka balasan syurga menanti sebagai balasan tidak ternilai yang perlu sabar dinanti.




Tetapi, andai ketika di rumah isteri dalam keadaan tidak bersih, kadangkala rambutnya pun tidak terurus. Padahal di dalam Islam menganjurkan supaya isteri berhias hanya untuk suami.



Tujuan isteri berhias ketika di rumah ialah supaya suami terhibur. Jika suami pulang dari tempat kerja dalam keadaan letih dengan melihat isteri dalam keadaan berseri-seri serta pakaian yang bersih, maka ia menjadi penawar kepada suami. Sehingga keletihan dalam mencari rezeki tadi menjadi hilang, dan bertambahlah kasih sayangnya terhadap isteri.




Sabda Rasulullah SAW:

“Dari Jabir ra. Ia berkata: Kami pernah pergi bersama-sama Rasulullah di dalam satu peperangan. Ketika kami sampai ke Madinah, kami ingin masuk ke rumah masing-masing. Maka Rasulullah SAW pun bersabda: Bersabarlah, iaitu masuklah pada waktu malam iaitu selepas Isyak, supaya isteri dapat bersikat rambutnya yang kusut dan supaya ia dapat berhias kerana telah lama telah ditinggalkan suaminya.”

(HR:Muttafaqun Alaihi)




Berhias bukan sahaja bagi menyambut kepulangan suami dari tempat kerja tetapi juga ketika suami ada di rumah. Wanita Islam hanya boleh berhias untuk dirinya sendiri dan untuk suaminya. Berhias mestilah dilakukan secara besederhana , kerana tujuan berhias agar ia kelihatan bersih dan senang dilihat oleh suami.




4. Melayani suami

Hubungan seks merupakan penawar kebahagiaan rumahtangga. Ia dipandang sebagai punca keharmonian rumahtangga. Oleh sebab itu isteri hendaklah memberikan layanan yang baik kepada suami dan tidak boleh menolak kemahuan suaminya .




Seorang isteri akan dikutuk oleh malaikat apabila ia menolak kemahuan suaminya sehinggalah suaminya reda kepadanya. Mungkin dalam keadaan tertentu isteri boleh menolak kemahuan suaminya seperti dalam keadaan sakit, atau dalam keadaan yang dilarang oleh syara’ untuk melakukan persetubuhan seperti dalam keadaan haid dan sebagainya.




5. Berpakaian menurut ajaran Islam




Isteri yang menutup auratnya merupakan isteri yang solehah, ramai wanita pada zaman sekarang ini yang berpakaian tetapi telanjang kerana ia menutup bahagian tertentu sahaja, kalau menutup semua pun tetapi bentuk badannya tetap nampak jelas.





Allah SWT berfirman, ertinya:


“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah sebagai perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian daripada tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”

[Surah Al-A’raaf:26]




Jilbab merupakan satu fesyen pakaian wanta Islam yang menutup tubuh atau sebahagian besar badan wanita di sebelah atas, kecuali muka dan tapak tangan. Jilbab tidak menampakkan tubuh badan. Allah memerintahkan supaya berpakaian demikian supaya dapat membezakan antara wanita beriman dan tidak beriman, ia juga supaya terhindar dari golongan munafik.




Firman Allah yang bermaksud:


“Hai Nabi, katakanlah kepada isteri- isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan Jilbab mereka ke seluruh tubuh mereka.”Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, kerana itu tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

[Surah Al-Ahzab:59]




6. Memberi motivasi terhadap cita-cita suami




Isteri yang solehah adalah isteri yang mahu menjadi teman berunding bagi suami dan menjadi sahabat dalam menyelesaikan pelbagai masalah. Itulah hubungan suami isteri yang selalu diertikan orang sebagai “teman hidup”.Jika suami menghadapi masalah untuk mencapai cita-citanya dan cita-cita keluarga maka bermotivasilah kepadanya dan hiburkanlah hatinya.





Isteri teladan disamping ia memberi dorongan dan bermotivasi kepada suami ia juga merupakan sumber ilham bagi suami. Ini membuatkan hati suami tenteram apabila bersama isteri dan segala masalah dihadapinya bersama-sama.




Wallahu’alam

"وصلى اللّه على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه وسلم"




Al-Faqir ila ALLAH Al-Ghaniy;

Almukminun

Pulau Pinang

3 Zulhijjah 1430H/20112009


http://almukminun.blogspot.com/2010/06/wahai-wanita-solehah-ini-pesanku.html


Wednesday, June 2, 2010

HALISA

HA-LI-SA

3,2,1 nama sebenarnya
Pengubat duka lara
Penduka juga kadang-kadang
Melara hati juga kadang-kadang
Namun, jangan dipandang
Yang kadang-kadang
Kerana itu tidak adil
Dia lebih hebat, tak terbanding dengan
Yang kadang-kadang

HA-LI-SA

3,2,1
Tahukah engkau bahawa aku memandang tinggi?
Tahukah engkau bahawa aku menghormati?
Tahukah engkau bahawa aku mengagumi?
Tahukah engkau bahawa engkau menginspirasi?
Dan memotivasi?

HA-LI-SA

3,2,1
Jangan menangis keranaku
Kerana aku insan yang hina
Tak layak untukmu
Meski aku cinta

------------------------------------

Kerana kau seorang ratu
Dan aku marhaen yang malu
Dan bila berdepan dengan mu,
Sungguh, aku mahu kau tahu
Bahawa hatiku kencang
Langkahku goyang
Mindaku terbang
Keranamu
Sayang

Dan, cuma, agar kau tahu
Aku ingin menjadi kesatriamu
Aku ingin menjadi panglimamu
Aku ingin menjadi rajamu
Raja yg sanggup tunduk kepadamu
Panglima yang sanggup mati keranamu
Kesatria yang berjuang untukmu

Kerana ku ingin sekali merasai
Indahnya perasaan menakluk
Dan ditakluk...

Ya, aku tahu kau tahu
Untukmu, HALISA, 3,2,1...

Wednesday, May 12, 2010

RUGI PULAK RASENYE

Blog ni dah lame x update.. Rugi kan?? Aku igt da xder org nak baca tp sekali sekala tgk live traffic feed tu, ade je yg dtg melawat.. Haihh,, oke laa... Aku janji aku akan update r psal ape2 pun pasni.. Tp tggu kamera aku oke dlu laa.. Henpon ngn kamera dua2 xleh pakai.. dua2 ade prob.. Aku jenis yg suke letak gmbar dlm blog.. lagi meriah kot.. huhu.. haihh,, xper laa... Nnti2 laa.. skrg ngah bz lg.. Budget pun xder nak bekki kamera tu..

2 jer. SALAM.

p/s: Kpd sape2 yg rindu penulisan2 aku dalam blog ni (ade ke?), korg bace laa entry lame2 tu.. Best woo!! kui3..